Tari Topeng Betawi
adalah tarian tradisional khas masyarakat Betawi. Gerakannya lincah dan
riang. Biasanya, tarian ini diiringi musik gambang kromong. Penarinya
menggunakan topeng yang terbuat dari kayu. Agar topeng tersebut menempel diwajah penari, penari harus menggigit bagian belakang topeng.
Topeng Betawi
adalah pertunjukan gabungan antara seni drama, tarian, dan nyanyian. Mirip seperti pertunjukan teater. Topeng Betawi dulunya sering dipertunjukkan secara keliling. Terutama bila ada acara yang cukup penting, misalnya acara khitanan atau pernikahan.
Nah, Tari Topeng biasanya dijadikan tarian pembuka atau penutup
pertunjukan Topeng Betawi. Namun sayangnya, kesenian Topeng Betawi ini
sudah jarang dipertunjukkan lagi. Untunglah, Tari Topeng Betawi
sudah jadi sebuah pertunjukan tersendiri. Sehingga, tarian ini masih sering dipentaskan.
Beraneka ragam Tari Topeng Betawi yang dikenal, diantaranya Tari Lipet
Gandes, Tari Topeng Tunggal, Tari Enjot-enjotan, Tari Gegot, dan Tari Kang
Aji.
Sesungguhnya, menarikan Tari Topeng Betawi ini tidak mudah. Penari harus memiliki 3 syarat, yaitu: 1) Penari harus gandes (luwes atau gemulai). 2) Penari harus ceria atau riang. 3) Penari harus menari dengan lincah tanpa beban.
Tari Cokek Betawi adalah seni pertunjukan yang berkembang pada abad ke 19 M di Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten. Kata Cokek berasal dari Cukin (bahasa Cina) yang artinya
selendang. Alat
musik pengiringnya adalah gambang kromong yang terdiri dari instrumen gambang
kayu, kromong, kongahyan, tehyan, gendang, kenong, gong, dan kecrek. Tari Cokek berawal dari
adanya pesta hiburan yang diadakan oleh tuan tanah asal Tionghoa bernama Tan
Sio Kek. Ciri khas Tari Cokek yaitu goyang pinggul para penari yang dinamis.
arigatougozaimasu
BalasHapus